Mengenalkan Allah Pada Anak

Sudahkah Bunda mengalami masa-masa anak bertanya, apakah Tuhan itu ada? Pertanyaan diatas merupakan pertanyaan khas anak-anak yang jujur....

Mengenalkan Allah Pada Anak
Sudahkah Bunda mengalami masa-masa anak bertanya, apakah Tuhan itu ada? Pertanyaan diatas merupakan pertanyaan khas anak-anak yang jujur. Namun, sebelum menjawab harus meluruskan dan merubah pertanyaan ananda dengan pertanyaaan yang benar, "Mengapa Tuhan Allah Maha Ada?"

Dengan mengajak ananda untuk memperhatikan benda di sekelilingnya seperti gunung, pohon, hewan, bintang di langit, hujan, dll. Kita dapat menjelaskan bahwasannya semua tidak datang dengan sendirinya, namun ada yang menciptakannya. Mengapa benda-benda diatas ada? karena Tuhan (Allah yang menciptakan segala sesuatu) itu ada (Al wujud). Seperti analogi sederhana dari seorang badui untuk menemukan jalan keimanan yang benar, bahwasannya saat mereka melihat kotoran onta ada, pasti ada ontanya. Begitu pula manusia, kehidupan dan alam semesta ada yang menciptakan, yaitu Allah Al khaliq wa muddabir (pencipta sekaligus pengatur).

Contoh untuk lebih  menguatkan konsep Allah Yang Maha Ada, "Sayang, coba lihat rambut dimata dan di kepala, meski sama usianya tapi rambut dikepala bisa panjang sedangkan rambut dimata (alis) tidak sepanjang rambut kepala. Itu bukti bahwa ada pengaturan Allah☺ dan karena kemampuan akal kita terbatas kita tidak bisa memikirkan sesuatu bila tidak ada fakta anyg kita indra. Maka untuk meyakinkan anak atas jawaban tadi kita butuh petunjuk risalah sebagai wahyu yaitu (Al quran) bahwa dalam Alquran dijelaskan di QS. Thahaa : 14 "Sungguh, Akulah Allah. Tiada Tuhan selain Aku. Maka sembahlah Aku dan dirikanlah shalat untuk mengingatKu."

Di usia anak-anak merupakan usia dengan pertanyaan kritis serta rasa ingin tahu yang tinggi, seperti ingin tahu tentang dzat Allah, misal bagaimana wajah Allah? Bunda tidak perlu heran karen itu merupakan fitrah anak. Gali seperti apa yang ada dipikiran anak, bila anyg dibayangkan sama dengan mahluk maka kita sebagai orang tua wajib meluruskan dan mengarahkan pada jawaban yang benar. Karena dzat Allah tidak nampak, dan Allah Yang Maha Pencipta tidak sama dengan makhluk ciptaannya. Tidak ada yang menyerupainya.

Sehingga bila kita memikirkan bahwa pencipta sama dengan mahluk, atau bahkan menggambarnya, itu sudah termasuk perbuatan syirik, dan kita bisa disebut tengah menyekutukan Allah dengan sesuatu yang lain. Dan dalam Islam syirik merupakan dosa besar. Sulitnya mengenalkan Allah pada anak karena jauh dari jangkauan aqal kita, sebagaimana Al-Quran menjelaskan di QS. Al-An'am : 103, "Dialah Allah yang tidak dapat dicapai oleh penglihatan mata, sedang Dia bisa melihat segala yang kelihatan, Dialah yang Maha Halus lagi Maha mengetahui." Jadi anak sholeh/ah wajib mengimani Allah dari sisi wujud bahwa Allah ada, bukan dzatnya yang tidak dapat dijangkau oleh pengelihatan dan akal kita.

Mungkin pada awalnya anak akan sulit menerima penjelasan kita, terlebih Dzat Allah yang tidak kasat mata. Cukup tanamkan segala sesuatu yang terjadi dan ada di dunia ini atas izin Allah, selalu masukkan peran Allah dalam setiap kejadian sehari-hari. Seperti Alhamdulillah, punya motor buat nganter abang sekolah, kalau jalan kaki pasti capek. Alhamdulillah, tadi nyebrang jalanny lancar, karena ada perlindungan Allah. Serta hal-hal lain termasuk saat anak sedang ingin sesuatu, misalnya sepeda, ajak berdoa bersama memohon pada Allah agar Ayah Bunda diberi kelancaran rezeki, jadi bisa untuk membeli sepeda, sebagaimana di QS. Al-Baqarah : 186 "Dan bila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka sungguh Aku dekat, Aku mengabulkan permohonan orang yang mendoa, bila ia berdoa kepadaKu. Maka hendaklah mereka mendengarkan Aku dan beriman kepadaKu, supaya mereka mengikuti jalan yang lurus".

Intinya kita harus konsisten dan terus menerus mengulangnya sehingga Allah yang Wujud itu benar-benar tertanam dalam diri anak. Jangan tanya butuh waktu berapa lama ya, dulu pun putra kami suka malas kalau diajak sholat dengan berbagai alasan. Bahkan pernah suatu saat dia marah sambil berteriak, "Allah itu mana, ga ada gitu kok. Masa malaikat semuanya disuruh kerja, sama Allah!" Seketika itu juga saya langsung istighfar dan terus mengingatkan kalau kita harus banyak bersyukur kepada Allah melalui ibadah, salah satunya yang utama adalah sholat. Bersyukur atas apa saja, sehat, rumah, pakaian, makanan, roti, susu, sepeda, semua yang anak rasakan saya sebutkan satu- persatu. Alhamdulillah kini abang sudah tidak perlu di kejar-kejar saat tiba waktu sholat, ia bahkan bangga bila telah menunaikan kewajiban lima waktunya. Jadi, semangat terus ya Bunda...

Salam Hangat,

Related

Parenting 2017866743660466612

Post a Comment

Hai, saya Nurul.
Terima kasih telah berkunjung dan berkomentar pada artikel ini. Mohon untuk tidak meninggalkan link hidup.
Salam hangat.

emo-but-icon

item